Reza Ayatullah Al Fatah
adalah seorang lelaki muda yang tampan dan cerdas serta tekun dalam beribadah.
Ia merupakan lulusan terbaik dari jurusannya, iformatika. Karena kelebihannya
tersebutlah banyak wanita yang mengejarnnya dan ingin ber-taaruf kepadanya. Sahabatnya Dimas sering menjadi perantara para
wanita tersebut untuk ber-taaruf, tetapi
belum ada yang diterimanya.
Sambil melanjutkan
pendidikan S2-nya, ia menjadi asisten dosen di salah satu Universitas. Walaupun
ia memiliki prestasi akademik yang cukup baik, tapi ia belum mendapatkan
pekerjaan yang ia idamkan yaitu perusahaan Sigma Engine. Perusahaan tersebut
bergerak di bidang IT dan selektif dalam memilih karyawan.
Suatu hari ia dipanggil
oleh Profesor Umar Salim. Beliau sudah dianggap sebagai ayah angkatnya sendiri.
Ia dipanggil karena pemilik Sigma Engine, Mister Wong, membutuhkan karyawan
muda cerdas, berbakat dan taat pada ajaran islam agar dapat membimbingnya masuk
Islam. Tawaran itu diterimanya dengan senang hati dan mendapatan beberapa
fasilitas.
Ketika ia pulang dari
Sigma Engine, ia bertemu dengan seorang wanita cantik tetapi tuna netra yang
sedang berdebat dengan seorang polwan. Ia membela wanita itu dan ternyata ia
adalah adik kelasnya ketika kuliah dahulu. Cintapun tumbuh dan mereka menikah.
Pernikahan mereka
membawa berkah. Dari karir ia menjabat sebagai pemimpin cabang Sigma Engine di
Surabaya. Istrinya (Aida) hamil, operasi mata untuk Aida juga berhasil sehingga
menambah kebahagiaan bagi keluarga kecil mereka . Akan tetapi, kebahagiaan itu tidak berlangsung
lama. Aida divonis menderita leukemia dan bersiko atas kehamilannya.
Aida tetap
mempertahankan kehamilannya walaupun harus menyerahkan nyawanya. Perjuangannya
berhasil hingga ia dapat melahirkan secara normal sesuai keinginannya. Ia
menyadari usianya tidak akan lama lagi, dan ia ingin agar Reza sepeninggalnya
akan tetap bahagia. Sebelum meninggal, ia meninggalkan sebuah pesan kepada
Reza. Ia ingin agar sahabatnya Farah. Reza dan Farah menyutujuinya, dan mautpun
menjemput Aida.
Setelah Aida meninggal
Reza seakan kehilangan sinarnya. Satu setengah tahun ia berkabung dan
menyibukkan dengan pekerjaannya. Ia ingat akan pesan Aida, akan tetapi ia belum
sanggup melupakan Aida terlebih lagi Farah ternyata juga pernah menykainya.
Akhirnya ia mengambil cuti dari pekerjaanya dan menuju Eropa untuk Refreshing.
Ketika ia di Eropa, ia
bertemu seorang wanita eropa muslim yang fasih berbahasa Indonesia. Mereka
menjadi akrab dan menjadi tour guide selama
Reza di Eropa. Reza banyak bercerita tentang dirinya sehingga menimbulkaan rasa
senang dari wanita tersebut. Setelah ia merasa fresh Rezapun pulang ke Surabaya.
Sepulangnya ia dari
Eropa. Ia langsung melamar Farah demi amanat Aida. Pernikahannya dilaksanakan
selepas lebaran karena berbagai kepentingan. Sembari menuggu waktu pernikahan
ternyata wanita yang dijumpai Reza di Eropa datang ke Surabaya dan menyatakan
cintanya. Dengan halus Reza menolak dan mengatakan perihal rencana
pernikahannya dengan Farah.
Pernikahan dilangsugkan
sama pesis seperti pernikahan pertamanya dengan Aida dahulu. Hanya saja jumlah
tamunya lebih banyak karena ayah Farah termasuk orang penting di Surabaya.
Rumah tangga mereka berjalan seperti layaknya keluarga harmonis.
Kecemburuan yang wajar
dari Farah muncul sedikit demi sedikit karena Reza sering salah memanggil nama.
Ia sering memanggil Aida kepada Farah. Reza juga terlalu sibuk dengan urusan
kantornya. Akhirnya Farah meninggalkan rumah menuju Andalusia dengan
eninggalkan selembar surat kepada Reza. Reza menyadari kesalahannya dan
menyusul ke Andalusia. Sesampainya di Andalusia ternyata Farah sudah ke Paris
ketempat kakaknya, Reza pun menyusul ke paris.
Sesampainya di Paris
Reza menemui Farah dan mengakui kesalahnnya. Ia juga menjelaskan bahwa Aida dan
Farah memiliki tempat masing-masing di hati Reza dan tidak akan diganggu satu
dengan lainnya. Ia juga berjanji akan memulai kehidupan mereka dengan situasi
yang lebih baik lagi.